Apa itu Flutter? Flutter adalah sebuah framework open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun antarmuka (user interface/U...
ABOUT
SOFTWARE DEVELOPER
Anda akan menjadi pengembang yang lebih baik.
Rekayasa perangkat lunak lebih dari sekadar pengkodean. Ada banyak bagian yang bergerak yang terlibat dalam membawa produk dari konsepsi ke peluncuran, dan kemudian menjaganya agar tetap berjalan. Menanamkan praktik terbaik akan membantu Anda melacak dan menghindari frustrasi.
UI/UX DESIGN
Di sini kami ingin berbagi beberapa saran untuk orang yang mencari pekerjaan baru sebagai Desainer Produk UI/UX. Tentu tidak perlu. Seharusnya bermanfaat jika Anda melamar pekerjaan di semua jenis organisasi. Kami berhubungan dengan banyak manajer tim desain di berbagai perusahaan dan kebanyakan dari mereka memberi tahu kami bahwa mereka memperhatikan hal-hal serupa.
PROGRAMMING
Ini mungkin tidak berada dalam jangkauan setiap pengembang junior, tetapi ini adalah salah satu hal terbaik yang dapat terjadi pada programmer. Tidak ada yang menulis kode yang sempurna, terutama ketika dia sedang terburu-buru atau hanya ingin menyingkirkan tugas konyol. Itu selalu baik untuk memeriksa kode Anda dua kali, bahkan ketika itu hanya oneliner.
Automate your iOS apps using
Jadi, jika Anda ingin mempelajari pengembangan iOS, pastikan Anda memiliki Mac terlebih dahulu, lalu baca dokumentasi resmi Apple, baca tutorial dan konsep lain, dan mulailah kode.
Flutter adalah sebuah framework open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun antarmuka(user interface/UI)aplikasi Android dan iOS.
Apa bedanya membuat aplikasi android menggunakan Android Studio(native)dengan Flutter?
Perbedaan pertama:
Ada fiturhot reloadyang disediakan oleh Flutter.
Ini akan membuat kitangodingandroid terasa sepertingodingweb. Setiap ada perubahan, kita tidak perlu kompilasi ataubuildulang untuk melihat hasilnya.
Sedangkan pada Android Studio, kita harus melakukanbuildAPK di setiap kali kita ingin men-debug dan melihat hasil aplikasi pada emulator.
Kadang proses ini memakan waktu yang cukup lama, apalagi spek komputer yang digunakan tidak terlalu tinggi.
Perbedaan kedua:
Kemudian perbedaan berikutnya dari bahasa pemrograman yang digunakan. Flutter menggunakan bahasa pemrogramanDart, sedangkan Android Studio menggunakan bahasa pemrogramanJavadanKotlin.
Baca juga:[Tutorial] Belajar Bahasa Pemrograman Dart.
Perbedaan ketiga:
Aplikasi yang kita buat dengan Flutter dapat di-build ke Android dan iOS. Sedangkan Android Studio hanya bisa di-build ke Android saja.
Ini untungnya belajar Flutter, sekalicoding…aplikasi bisa digunakan pada Android dan iOS.
Enak bukan?
Contoh-contoh aplikasi yang dibangun dengan Flutter:
Alibaba (Android);
Google AdWords (Android);
App Tree (Android);
Topline (Android);
Hamilton (Android dan iOS);
dll. (selengkapnya cek di:showcase).
Lalu… Apa bedanya Flutter denganReact Nativebang?
Pertanyaan ini saya simpan dulu, karena saya belum mencobaReact Native. Mungkin nanti setelah mencobanya, saya akan jawab dan edit postingan ini.
Apa Saja Peralatan yang Harus disiapkan untuk Belajar Flutter?
Ada beberapa peralatan yang harus kita install untuk memulai belajar dan membuat aplikasi dengan Flutter:
Java Development Kit (JDK);
Android Studio;
Android SDK;
Flutter SDK;
Teks Editor (atau bisa juga pakai Android Studio).
Lah, kenapa kok harus install JDK dan Android Studio?
Begini penjelasannya:
1. Install JDK
Peralatan esensial yang paling dibutuhkan sebenarnya Flutter SDK, Android SDK, dan Teks Editor saja.
Namun, karena kita butuh Android Studio untuk menginstal Android SDK, maka kita juga harus install Java JDK donk!
Silahkan install Java JDK di Linux dengan perintah ini:
# install versi 11sudo apt install openjdk-11-jdk openjdk-11-jre openjdk-11-jdk-headless
# install versi 8sudo apt install openjdk-8-jdk openjdk-8-jdk-headless openjdk-8-jre
Pada komputer saya, JDK yang digunakan adalah versi 10. Ini mungkin bawaan dari Kubuntu 18.04.
2. Install Android Studio dan Android SDK
Kita membutuhkan Android Studio untuk menginstall Android SDK, silahkan ikuti tutorial ini:Cara Install Android Studio di Linux.
Setelah itu, nanti kita akan memiliki direktoriAndroiddi dalam direktorihome. Direktori ini berisi Android SDK yang kita butuhkan untuk pengembangan aplikasi android.
Ukurannya cukup besar, bahkan sampai puluhan GB jika kita install semua system image dan API Android-nya.
Tugas kita berikutnya adalah menambahkan direktori~/Android/Sdkke dalam file~/.bashrc, agar perintahandroiddapat digunakan pada terminal dan flutter juga dapat mendeteksinya.
Tutup teks editornanodengan menekanCtrl+xlalu ketikyuntuk menyimpan dan terakhir tekanEnter.
Setelah itu, coba buka terminal baru dan ketik perintah:
android --version
Jika muncul seperti ini:
Berarti berhasil!
3. Install Flutter SDK
Peralatan yang dibutuhkan berikutnya adalah Fluter SDK.
Silahkan buka ini untuk mendownload Flutter SDK:https://flutter.io/get-started/install/
Flutter SDK tersedia untuk tiga platform: Windows, Linux, dan MacOs.
Silahkan pilih sesuai sistem operasi yang digunakan. Saya sendiri tentunya akan memilih: Linux.
Nanti kita akan diberikan link download SDK, pilih salah satu.
Setelah mendapatkan arsiptar.xz, silahkan esktrak ke tempat yang digininkan.
Saya sendiri akan ekstraknya ke~/apps/, karena di sana saya biasanya menaruh beberapa aplikasi.
Setelah itu, buka lagi file~/.bashrcdan tambahkan direktori Flutter di bagian akhir.
export PATH=$PATH:~/apps/flutter/bin/
Sehingga akan menjadi seperti ini:
Setelah disimpan, silahkan buka terminal baru dan ketik perintah:
flutter
Jika muncul seperti ini:
Maka, kita sudah berhasil menginstal Flutter.
4. Pemeriksaan dengan Flutter Doctor
Sebelum kita membuat aplikasi dengan Flutter, kita perisksa dulu kesiapan peralatan yang kita install.
Silahkan ketrik perintah berikut untuk memeriksanya:
flutter doctor
Apabila tampila centang seperti ini:
Berarti, Flutter sudah siap digunakan untuk membuat aplikasi Android.
Bila kamu mendapatkan masalah seperti:
Libraryyang dibutuhkan belum terinstall di komputer kita;
Android SDK tidak dapat terdeteksi oleh Flutter
dll.
Biasanya akan ada saran link yang harus dibuka dan perintah yang harus diketik.
Contoh:
Error tersebut disebabkan karena saya belum menyetujui lisensi Android SDK. Di sana saya diminta untuk mengetik perintahflutter doctor --android-licences.
Membuat Aplikasi Android dengan Flutter
Cara membuat aplikasi baru, kita bisa ketik perintah:
# Membuat project baru
flutter create nama_apps
# pindah ke direktori projectcd nama_apps
Sebagai contoh, saya akan membuat aplikasi bernamahello_apps:
Tunggu sampai selesai, dan jangan lupa langsung masuk ke direktori project-nya.
Isi direktori project Flutter akan seperti ini:
Tidak perlu mengubah apapun di dalam aplikasi ini, kita langsung coba jalankan pada emulator.
Kita bisa menggunakan emulator dari Android Studio dan jugahandphonefisik.
Saya akan menggunakanhandphonefisik dengan OS Android Kitkat dan prosesor ARM.
Catatan: Saat ini Flutter belum mendukung build untuk prosesor x86. (cek ke Faqs)
Silahkan tancapkanhandphoneke laptop/komputer dengan kabel data. Pastikan handphone-nya sudah diaktifkandeveloper options.
Kemudian, coba ketik perintah berikut:
fluter devices
Jika tampil seperti ini:
Artinya,handphonekita berhasil terdeteksi oleh Flutter.
Selanjutnya kita tinggal ketik perintah:
flutter run
Perintah tersebut untuk melakukan kompilasi, pembuatan APK, dan menjalankannya kehandphone.
Pastikan komputer terkoneksi dengan internet, karena Flutter akan membutuhkan beberapadependencysaat baru pertama kali melakukanbuild.
Hasilnya:
Lalu pada Android:
Selamat…
Aplikasi pertama kita yang dibuat dengan Flutter telah berhasil berjalan tanpa error.
Apa Selanjutnya?
Saya akhiri tutorial ini sampai di sini…
Tentu ini masih belum cukup, karena masih ada lagi yang harus dibahas seperti:
Bagaimana cara menggunakan VS Code untuk coding Flutter?
Bagaimana cara menggunakan Android untuk coding Flutter?
Bagaimana cara menggunakan Android Emulator bawaan Android Studio untuk uji coba aplikasi Flutter?
The outdated brand image of the Finnish company producing water and electricity metering solutions required to give it the character and to make out the basic publishing rules.
The scope included refreshing the logotype, creating the brandbook and designing the whole new, onepage website.
Done at Tonik.
Our Social Profile
Follow us and stay connected
Join our Newsletter
Get updates in your email box.